Thursday, September 5, 2013

Tentukan Bisnis yang Dapat DiKuasai dengan Cepat

Dalam memilih bisnis atau usaha, bisa ditentukan dengan bidang yang ada hubungannya dengan latarbelakang pendidikan, hobi atau yang dapat dibackup oleh keluarga, teman, dsb.

Seperti Contoh diperbolehkan mengambil barang dagangan dari teman saudara atau orang lain, tapi dengan cara hutang dulu atau pembayaran tempo, karena kita belum mempunyai modal yang cukup untuk membuka usaha, atau outsourcing pekerjaan cetak buku ke percetakan tapi bayarnya dicicil karena yang punya percetakan adalah paman sendiri, dsb.

Manfaatkan asset apapun yang ada, dan yang dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, baik aset fisik maupun non fisik (aset yang tidak terlihat /intangible sebagai contoh aset yang berupa skill, pengalaman kerja, hubungan baik, kepercayaan, jaringan, dsb).

Manfaatkan asset apapun yang kita punya, tidak perlu memikirkan ide bisnis yang tidak kita miliki. Jangan memulai bisnis dengan asset nol.

Sebagai contoh, Anda biasa bekerja sebagai sales disebuah perusahaan kemudian ingin berwiraswasta, meskipun Anda mempunya ide produk yang hebat maka jangan berpikir untuk mengembangkan produk tersebut disaat kita merintis usaha, karena terlalu banyak variabel yang diperlukan untuk sukses dalam sebuah bisnis produksi, kembangkan terlebih dahulu bisnis jasa, pemasaran, konsultan, dsb... hindari bisnis produksi yang memakan biaya besar dalam mengembangkannya, semua ada waktunya, bersabarlah.

Carilah teman yang punya produk yang menarik untuk dipasarkan atau di jual dengan merek dan kemasan sendiri. Cari dulu pengalaman menjual dan melayani pelanggan baru berpikir produksi, bangun intangible asset baru sebanyak-banyaknya untuk pengembangan produk baru dimasa depan.

Jika sudah berjalan sekian lama, akan terbentuk pola, gambaran yang tepat tentang produk yang cocok untuk dikembangkan sendiri.

Yang paling utama dalam sebuah bisnis adalah memiliki pasar (market), punya merek dan dipercaya orang. Selanjutnya produksi bisa outsourcing. Contohnya : sepatu Nike, pemilik sepatu Nike tidak mempunyai pabrik, tapi mereka mempunyai merek yang kuat dan pasar yang besar. (Saya tidak tahu apa Nike masih seperti itu atau sudah punya pabrik sendiri sekarang).

Juga kebanyakan perusahaan IT hampir sebagian besar outsourcing ke Taiwan, Korea, Malaysia dan Cina untuk produksi notebook dan peralatan elektroniknya. Seperti Apple dengan iPod dan iPhone-nya, kalau kita lihat dibalik produknya akan terbaca "made in china", tapi mereka bisa berhasil menguasai pasar pemutar MP3 dan nomor dua untuk smartphone.

No comments:

Post a Comment